Dhapur Keris (jenis keris): Jalak Sangu Tumpeng
Pamor Keris (corak meteor keris): Pamor Wos Wutah (beras tumpah)
Tangguh (Masa Pembuatan): abad ke-15 (sekitar tahun 1500-an)
Warangka (Sarung keris): kayu jati
Pendhok (selongsong warangka): Gaya Pangeran Keraton bertatahkan batu Ruby. Pendhok keris merupakan pendhok baru yang dipasang pada tahun 2015 dan ditatahkan batu ruby-Afrika.
deder (pegangan keris): kayu jati
Era: Majapahit
Asal: Jawa / peninggalan keluarga
Nama Empu: Anggareksa
Empu anggareksa tinggal di daerah Tapan, Wilayah Pajajaran pada tahun 1303 tahun Jawa. Ia diperintahkan oleh Prabu Brawijaya I, yakni salah satu Raja Majapahit. Dalam sejarah, Empu Anggareksa berhasil membabar empat Keris: Jalak Sangu Tumpeng, Sumelang gandring, Mangkurat, dan Mangkunegara.
Hubungi: 082299370008 / 082299370007
Bertatahkan batu Ruby dengan warangka kayu-jati bergaya pangeran |
deder berbahan kayu jati |
Simbol Jalak
Sangu Tumpeng sebagai Falsafah Kehidupan
Dapur Jalak Sangu Tumpeng secara
keseluruhan sebagaimana ditunjukan dalam simbolisasi Jalak, Nasi Tumpeng,
bentuk keris lurus, dan ricikan bilah merupakan ajaran hidup dalam mencari
nafkah. Jalak merupakan simbol atau gambaran seseorang yang berkewajiban
mencari nafkah, yang dengannya seseorang perlu mempersiapkan diri baik mental
maupun spiritual.
Sesorang dalam
mencari nafkah dan menjalani hidup diharapkan lebih mengutamakan perbuatan yang
baik (dadya laku utama) selalu menjaga ketakwaan kepada Tuhan dan hubungan
dengan keluarga, masyarakat serta lingungannya (eling lan waspada).
Dalam mencari
nafkah hendaknya berlaku jujur dan tidak merugikan orang lain, Mencari nafkah
memang tidak mudah, namun jika diberi kemudahan hendaknya selalu juga waspada.
Sebab uang sebanyak apapun jika tidak halal sumbernya jangan diambil. Lebih
baik uang sedikit namun halal dan sah. Sebagaimana diajarkan dalam tembang
dandanggula serat Sana Sunu (Yasadipura
II):
“..yang suksma,
angupaya sandang pangan teka gampil, yen gampang den waspada. Sangkaning arta
yen tanprayogi, haywa arsa sanajan akathah, yen during sah hywa pinet, sathitik
yen panuju, den pakolih amburu kasil, liring pakolih ingkang, sah tentrem ing
kukum….”
Hal-hal yang
tersirat dalam dapur Jalak Sangu Tumpeng merupakan pandangan dan pegangan hidup
untuk mencapai sukses dalam bekerja dan berusaha. Sehingga, nilai-nilai yang
terkandung dalam dapur ini, menjadikannya sebagai simbol pusaka dalam mencari
nafkah. Sesorang yang menyimpan keris dapur ini, seolah menyimpan nilai-nilai
ajaran yang dapat digunakan sebagai pandangan hidup. (Disadur dari Majalah
PAMOR, Edisi 09 tulisan Wawan Wilwatikta)
Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua, Sengaja ingin menulis
BalasHapussedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang
kesulitan masalah keuangan, Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa
Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar
1M saya sters hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa
melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu
dengan KYAI SOLEH PATI, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari
saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KYAI SOLEH PATI
kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan
penarikan uang gaib 4Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti
dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 4M yang saya
minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya
buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada.
Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya
sering menyarankan untuk menghubungi KYAI SOLEH PATI Di Tlp 0852-2589-0869
agar di berikan arahan. Supaya tidak langsung datang ke jawa timur,
saya sendiri dulu hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sangat baik,
jika ingin seperti saya coba hubungi KYAI SOLEH PATI pasti akan di bantu Oleh Beliau